Refleksi iman yang hidup
ALMARHUM MUSA WONDA TAHU BAHWA HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
(Iman itu bukan kata-kata saja, tapi iman yang lebih kuat ialah teladan hidup seperti kitab tertulis dalam hidup kita yang dibaca oleh orang lain)
Oleh Gembala DR. A.G. Socratez Yoman
Pada Sabtu, 15 Januari 2023, saya, istri dengan beberapa pengurus Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua dan Ketua Wilayah Baptis Tabi mengikuti prosesi ibadah pemakaman almarhum Musa Wonda anak dari DR. Yunus Wonda, SH.
Pada saat setiap keluarga, kerabat dan orang-orang dipanggil nama untuk meletakkan bunga di atas pusara almarhum Musa Wonda sebagai tanda penghormatan terakhir kepada almarhum Musa Wonda. Setiap orang berkomentar dan berbagai bentuk ungkapan dukacita, kesedihan, iman, dan harapan-harapan di dalam Tuhan Yesus Kristus sesuai janji Tuhan melalui Kitab Suci, Alkitab.
Saya mengikuti dengan saksama dari semua pernyataan iman dan perasaan, kesedihan dan harapan mereka. Dari semuanya itu, saya mendengar dan memperoleh satu pernyataan yang berhubungan langsung dengan kehidupan rohani, iman, etika, moral dan integritas dari almarhum Musa Wonda.
Staf DR. Yunus Wonda yang bernama
Timotius Makamur memberikan kesaksian iman yang hidup dari almarhum Musa Wonda. Bukti iman, etika, moral, kejujuran, kesopanan, kerendahan hati, pendiam dan integritas almarhum Musa Wonda dilihat dan dibaca oleh pak Timotius Makamur.
Pernyataannya sebagai berikut:
‘Saya sebagai staf bapak DR. Yunus Wonda, pada saat almarhum Musa Wonda dengan adik-adik ke kantor atau saya bertemu mereka di rumah, almarhum Musa Wonda pendiam, jujur, sopan dan rendah hati. Saya mendapatkan nilai-nilai ini dari almarhum Musa Wonda dengan adik-adiknya.”
Almarhum Musa Wonda hidup yang singkat tapi dia sudah memberikan dampak positif dan kontribusi iman kepada sesamanya selama hidupnya. Almarhum Musa Wonda telah menjadi teladan iman, teladan kejujuran, teladan kesopanan, dan teladan kerendahan hati.
Bapak DR.Yunus Wonda, SH seorang politisi sejati dan banyak kesibukan yang luar biasa, sepertinya hampir tidak ada waktu untuk anak-anaknya. Tapi iman dari almarhum Musa Wonda dan adik-adiknya telah menyatakan kepada kita semua, bahwa bapak DR. Yunus Wonda adalah seorang ayah yang berhasil membangun iman keluarga dan anak-anaknya.
Seperti Rasul Paulus sampaikan kepada Timotius anak rohaninya dan itu terbukti dalam kehidupan keluarga bapak DR Yunus Wonda.
“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Euinike dan aku yakin hidup juga di dalam dirimu” (2 Timotius 1:5).
Iman almarhum Musa Wonda juga terbukti bahwa Allah berbicara kepada keluarga duka dan seluruh kaum perkabungan dengan suasana alam. Ada mendung di langit di atas danau Sentani dan juga gunung Sykloof.
Saya dengan bapak Elia Loupatty mantan Asisten 1 Provinsi Papua dan Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo berdiri ikuti proses peletakkan bunga. Pak Elia Loupatty bisik kepada saya:
“Pak Yoman, sebentar lagi hujan turun.”
Saya bisik sahabat lama saya ini:
“Hujan tidak akan turun. Tuhan membuat suasana sejuk supaya tidak kepanasan.”
Imannya, kejujurannya, kesopanannya, dan kerendahan hati almarhum Musa juga terbukti telah membangun relasi yang baik dengan orang tua dan saudara-saudaranya dari suku Tabi. Itu terbukti dengan pernyataan salah satu Kepala Suku Tabi pada saat peletakkan bunga.
“Anak Musa Wonda, kamu anak kami, kamu anak Tabi, kamu bagian dari keluarga besar orang Tabi. Kami mengasihi anak Musa. Selamat beristirahat di atas Tanahmu sendiri di Tanah Tabi.”
Akhir dari refleksi iman almarhum Musa Wonda, saya mengatakan almarhum Musa Wonda telah menjadi garam dunia dan terang dunia disekitar kekuarga, lingkungan kerja ayahnya dan teman-temannya dan semua orang.
“Musa, kamu adalah adalah garam dunia dan kamu adalah terang dunia” (Matius 5:13-14).
” Musa, kamu adalah surat pujian kami (keluarga Yunus Wonda lebih khusus) yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang (termasuk Timotius Makamur). Ternyata bahwa Musa, kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging,yaitu di dalam hati manusia” (2 Korintus 3:2-3).
Tuhan memberkati kita semua.
Ita Wakhu Purom, Minggu, 15 Januari 2023
Penulis: Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (BPP-PGBWP)
Kontak: No WA: 08128888712 dan HP 08124888458