Gambaran buku:
Judul: Pemekaran dan Kolonialisme Modern di Papua
Penulis: Dr. Socratez Yoman
Tebal: xii + 132 hlm
Cetakan: Pertama, Agustus 2022
Penerbit: Pustaka Larasan
Sejarah bangsa yang diduduki dan dijajah selalu ditulis tidak adil dan diskriminatif. Kebenaran sejarahnya tertutupi dan gelap. Pada 1960-an, buku-buku dan simbol-simbol identitas, sejarah dan nasionalisme bangsa Papua, dilenyapkan oleh kekuasaan yang masih mewarisi kolonialisme. Pemerintah Indonesia, kala itu, setelah menguasasi otoritas administratif Belanda di Papua, memusnahkan dan membakar buku-buku, benda-benda, dan simbol-simbol Papua.
Dr. Socratez Yoman, seorang Gembala Papua dan penulis, menyadari narasi yang tak adil dalam sejarah Papua. Ia memutuskan angkat pena dan menulis buku untuk memberikan ruang sejarah Papua yang ditulis dalam perspektif bangsa Papua.
Pada zaman kontemporer ini, bangsa Papua menderita karena kebijakan-kebijakan yang menindas dan tidak berpihak kepada hak-hak asasi orang-orang asli Papua.
Kebijakan pemekaran, misalnya, isu krusial yang kontroversial bagi rakyat dan bangsa Papua, juga masyarakat Indonesia, karena pemekaran saat ini atas kehendak kekuasaan kolonialisme, bukan atas kehendak rakyat dan bangsa Papua.
Catatan-catatan penulis dalam buku Pemekaran dan Kolonialisme Modern di Papua:
Kumpulan Catatan Sosial dan Politik, merefleksikan tentang beragam persoalan, peristiwa, dan fakta-fakta yang dialami oleh anak-anak bangsa Papua yang kini masih hidup dalam bayang-bayang kekuasaan kolonialisme. Hal itu tak bisa ditepis, bahwa praktik-praktik pendudukan, yang sejatinya telah sirna dari zamannya, tapi masih bertahan di era modern di Papua.

Buku ini ingin merekam memori bangsa, penderitaan dan pengorbanan anak-anak bangsa Papua. Penderitaan bangsa Papua sejak 1960-an hingga sekarang tak kunjung henti, maka tinta dan pena pun terus bergerak mencatat sejarah panjang penderitaan itu.
“Kalau saya (penulis) tidak menjadi ‘pena’ untuk menulis penderitaan bangsa Papua, cukuplah saya menjadi alas penghapus bagi Tuhan untuk menghapus tetes air mata di pipi dan darah di tubuh anak-anak bangsa di tanah leluhur ini.”
Buku ini didedikasikan bagi generasi muda, baik di Papua maupun di berbagai wilayah lain di Indonesia. Buku ini juga ditujukan kepada para pejuang keadilan, perdamaian, hak asasi manusia di mana pun berada, untuk tidak takut menunjukkan keberpihakan dalam membebaskan bangsa Papua dari penindasan dan praktik-praktik kolonialisme.
Selamat menikmati ringksan ini.
Gembala DR. A.G. Socratez Yoman
Ita Wakhu Purom, 19 Agustus 2022