“Penguasa Indonesia, TNI/Polri tidak usah sibuk, buang waktu, tenaga dan dana untuk urus kami orang asli Papua. Kami bisa dan mampu untuk hidup dan membangun diri sendiri. Kami sejak dulu hidup tanpa Indonesia dan orang luar. Lebih baik penguasa Indonesia, TNI/Polri sibuk urus orang-orang Indonesia yang banyak miskin dan pengemis di luar Papua.
Kami perlu solidaritas dengan komunitas global, termasuk orang Indonesia, untuk melawan penguasa Indonesia, karena kami dibuat miskin sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang oleh penguasa kolonial Indonesia yang berwatak barbar, pembunuh, perampok dan pembohong dan paranoid.”
(Gembala Dr. Socratez S.Yoman, Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Ita Wakhu Purom, Senin, 10 Jamuari 2022).
“Anjing menggonggong di belakang, saudagar (ULMWP) terus melaju dengan inovasi dan kreativitasnya serta ide-ide baru untuk memperjuangkan pengakuan kemerdekaan rakyat dan bangsa Papua Barat. Karena, dunia ini bukan hanya milik Indonesia, dunia ini milik bangsa Papua juga dan milik semua bangsa-bangsa yang ada di bumi ini. Para pembohong, pencuri, perampok, pembunuh, penjahat tidak perlu ditakuti. Tapi, yang perlu seganilah dan takutilah serta dihormati orang-orang benar yang mengatakan kebenaran dan yang memperjuangkan keadilan, martabat kemanusiaan, kesamaan derajat dan kedamaian bersama.”
(Gembala Dr. Socratez Yoman, Ita Wakhu Purom, 1 Desember 2021)
“Orang bodoh dan iri hati selalu sibuk buang-buang waktunya hanya kritik karya dan pekerjaan orang lain, tapi orang berhikmat dan pintar ia selalu bekerja secara diam-diam dan konsisten untuk keselamatan dan kemajuan serta martabat bangsanya. Jadi, Anda harus menilai diri posisi yang mana Anda berdiri dan berada, posisi orang bodoh, iri hati atau orang berhikmat dan pintar? Jangan kita sebarkan kebodohan kita kepada publik karena publik berhak menilai kita dari apa yang kita ucapkan. ”
(Gembala Dr. Gembala Dr. Socratez Yoman). Ita Wakhu Purom, 8 November 2021.