DEWAN GEREJA PAPUA (WPCC) TELAH MENEMUKAN 13 AKAR KONFLIK INDONESIA-PAPUA
Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman,MA
Secara luas diketahui, bahwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah menemukan dan merumuskan 4 akar konflik Papua, yaitu:
- Pelanggaran HAM yang dilakukan Negara;
- Marginalisasi orang asli Papua di atas Tanah sendiri;
- Status politik dan sejarah penggabungan Papua ke wilayah Indonesia; dan
- Kegagalan pembangunan dalam bidang: Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi
Ke-4 akar konflik ini diabadikan dalam buku yang berjudul: Papua Road Map: Negotiating the Past; Improving the Present, Securing the Future(2009).
Dewan Gereja Papua (WPCC) setuju dan dukung 4 akar konflik yang dipetakkan oleh LIPI.
Dewan Gereja Papua (WPCC) juga berusaha mencari dan menemukan akar konflik selain 4 akar konflik dari LIPI. Kami telah menemukan akar konflik yang menyebabkan penderitaan panjang orang asli Papua.
Dewan Gereja Papua (WPCC) melihat bahwa persoalan Papua itu kompleks, rumit dan sulit, serta berat dan tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan pemekaran, moncong senjata dan kesejahteraan.
Dewan Gereja Papua (WPCC) telah nenemukan akar kompleksitas, Kerumitan, dan kesulitan yang dialami dan dihadapi oleh orang asli Papua sejak 1 Desember 1961 dan juga 1 Mei 1963.
13 akar sejarah konflik antar Indonesia dan Papua yang berkepanjangan yang ditemukan dan dirumuskan Dewan Gereja Papua (WPCC), yaitu:
- Rasisme;
- Fasisme;
- Kolonialisme;
- Militerisme;
- imperialisme;
- Kapitalisme;
- Ketidakadilan;
- Pelanggaran berat HAM;
- Genosida;
- Ekosida;
- Marginalisasi;
- Diskriminasi; dan
- Status politik/sejarah penggabungan Papua ke wilayah Indonesia.
Penguasa Indonesia yang menduduki, menjajah dan menindas rakyat dan bamgsa Papua menyembunyikan 13 akar konflik ini dengan memproduksi dan menciptakan mitos-mitos, label dan stigma-stigma sebagai topeng.
Mitos-mitos, label dan stigma sebagai topeng atau wayang yang diproduksi penguasa Indonesia sebagai alat penekan dan pembungkam kebebasan dan mulut orang asli Papua, sebagai berikut:
- Orang Papua anggota OPM;
- Orang Papua Separatis;
- Orang Papua Makar;
- Orang Papua KKB (Kaka Besar)
- Orang Papua Teroris;
- Orang Papua Monyet/Gorila;
- Orang Papua Primitif
Dan masih banyak mitos, label dan stigma yang diproduksi penguasa kolonial modern Indonesia ini dan dijaga, dirawat serta digunakan dengan kekerasan moncong senjata.
Rakyat dan bangsa Papua selama ini diarahkan dan disibukkan dan berkelahi dengan mitos-mitos, label dan stigma ini dan penguasa kolonial Indonesia dengan bebas membantai dan memusnahkan kita dengan kekuatan 13 akar konflik yang telah ditemukan Dewan Gereja Papua.
Jadi, menurut Dewan Gereja Papua (WPCC) penyelesaian 13 akar soal ini harus inklusif,yaitu PBB, Amerika, Belanda, Indonesia dan Papua duduk bersama-sama. Karena, rakyat Papua korban karena konspirasi politik demi kepentingan sumber daya alam di Papua.
Dewan Gereja Papua (WPCC) sudah menemukan 13 akar konflik Indonesia-Papua, jadi, Negara tidak boleh bersembunyi dibalik mitos-mitos, stigma dan label: OPM, KKB, Separatis, Makar, Teroris.”
Ita Wakhu Purom, Senin, 7 Maret 2022.
=========
- Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
- Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
- Anggota: Konferensi Gereja-Gereja⁰ Pasifik (PCC).
- Anggota Baptist World Alliance (BWA).