Refleksi Paskah Jumat, 15 April 2022
KASIH ITU BUKAN KATA-KATA MANIS TAPI PENGORBANAN ATAU PERBUATAN NYATA
Oleh Gembala DR. A.G. Socratez Yoman
Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGBWP).
Memenangkan hati dan pikiran rakyat Papua bukan dengan kekerasan militer, kebohongan dan janji-janji kosong atau palsu dari para pihak penguasa Negara.
Memenangkan pikiran dan meraih hati rakyat Papua syaratnya ialah dengan cara menghormati martabat kemanusiaan dan mendengarkan suara rakyat Papua. Perlu adanya niat tulus dan perbuatan nyata.
Allah memenangkan pikiran dan merebut hati orang asli Papua dan semua umat manusia dengan KASIH yang murni, rela berkoban dan menanggung serta memikul dosa-dosa kita.
Yesus tersalib di kayu salib di bukit Golgota dan tertahan di salib bukan dengan kekuatan paku di kaki dan di tangan-Nya, TETAPI, Yesus tersalib di kayu salib karena kekuatan KASIH Allah nurni kepada kita semua.
Kematian Yesus Kristus bukan kebetulan, tapi kematiaan-Nya telah dinubuatkan oleh orang-orang benar, kudus dan saleh yang menjadi sahabat dan teman kerja Allah, yaitu para Nabi kudus.
Nabi Yesaya menubuatkan kematian Yesus untuk menanggung dosa dan melepaskan umat manusia sari belenggu kuasa Iblis san dosa. (Yesaya 53:1-12).
Yang perlu kita sadar dan ketahui, bahwa semua hal kita sanggup dan mampu untuk menyelesaikan, karena kita gambar dan rupa Allah dan ada kuasa Allah kepada kita (Kejadian 1:26).
TETAPI, satu pekerjaan yang tidak bisa dan tidak sanggup dilakukan atau dikerjakan oleh manusia, yaitu Karya KESELAMATAN. Karya Keselamatan umat manusia dari kuasa Iblis dan dosa HANYA dikerjakan oleh Allah dengan menjelma dalam bentuk wujud Manusia Sejati, Yesus Kristus Tuhan di kayu SALIB.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9).
Kata “KASIH” itu bukan kata-kata,bukan teori, bukan juga ungkapan-ungkapan kosong. KASIH itu adalah PENGORBANAN.
Ada cerita antar suami dan istri. Istrinya bertanya kepada suaminya.
” Apakah bapak mencintai dan mengasihi saya?”
Jawab dari suami. “Istriku sayang, mencintai dan mengasihi itu bukan kata-kata, tapi perbuatan atau pengorbanan. Yaitu, waktu Mama sakit saya jaga, mama minta antar ke kantor saya antar, minta jemput, saya jemput, mama minta antar ke pasar saya antar, mama marah saya tidak balas, mama minta jaga anak saya jaga, mama suruh ke toko belanja, saya pergi belanja, mama minta buarkah teh, saya buat teh untuk mama, mama minta cuci piring saya cuci piring, mama minta saya masak nasi di ricecooker, saya masak. Apa saja yang mama minta saya lakukan itu adalah PENGORBANAN, yang disebut dengan CINTA dan SAYANG.
“Karena begitu besar kasih Allah akam dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Ayat ini bukti KASIH SAYANG Allah kepada umat manusia dalam bentuk PENGORBANAN. Tinggalkan ke-Allah-an dan rela menjadi Manusia Sejati untuk kita semua yang malang ini
” Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yesus Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah MERENDAHKAN DIRINYA dan TAAT sampai mati di kayu salib. Itu sebabnya Allah sangat MENINGGIKAN DIA dan MENGANUGERAHKAN nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa” (Filipi 2:5-11)
SELAMAT PASKAH
Ita Wakhu Purom, 15 April 2022