KEBODOHAN & KETIDAKTAHUAN RAKYAT SELALU MENJADI SENJATA AMPUH BAGI BANGSA KOLONIAL
Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman,MA
Martabat kemanusiaan dan harga diri serta kehormatan kami, orang asli Papua (OAP) tidak bisa digadaikan atau dibayar dengan nilai uang, pemekaran DOB dan dialog murahan yang dirancang KOMNAS HAM RI lembaga milik pemerintah kolonial firaun modern Indonesia.
“KAMI SUDAH SEKOLAH. KAMI SUDAH BELAJAR, TAHU DAN MENGERTI SIAPA ITU INDONESIA? KAMI MASIH HIDUP, TETAP HIDUP DAN SELAMANYA ADA DI TANAH LELUHUR KAMI, WALAUPUN DI DEPAN MONCONG SENJATA BANGSA KOLONIAL INDONESIA YANG RASIS &FASIS, BARBAR DAN KRIMINAL YANG MENDUDUKI DAN MENINDAS KAMI. AKHIRNYA, KEMENANGAN ADA DI PIHAK KAMI DAN DI TANGAN KAMI.”
Sesuatu yang ditanam dan dibangun dengan cara-cara kekerasan, manipulasi dan kebohongan tidak pernah berumur panjang atau tidak pernah bertahan lama.
Perlawanan rakyat dan bangsa Papua, salah satunya penolakan DOB karena kami sudah sekolah dan mengerti. Kami tahu dan mengerti DOB itu menjadi mesin pemusnah tercepat orang asli Papua (OAP), karena DOB itu tiga operasi besar, sistematis, terstruktur, terprigram, masif, dan kolektif, yaitu:
Hanya bagi orang tidak berhikmat, bodoh, tolol, dungu dan tidak mengerti, buta mata, telinga tuli, mati hati nurani yang menerima DOB.
Doa dan harapan penulis, supaya tulisan ini berguna dan ada pencerahan.
Waa….Waa….Kinaonak!
Ita Wakhu Purom, 16 Maret 2022
=========
Penulis:
- Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
- Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
- Anggota: Konferensi Gereja-Gereja⁰ Pasifik (PCC).
- Anggota Baptist World Alliance (BWA).