Artikel
KONFLIK TRAGEDI KEMANUSIAAN INDONESIA-PAPUA ADALAH PERSOALAN BERDIMENSI INTERNASIONAL BUKAN PERSOALAN INDONESIA
Oleh Gembala Dr. A G. Socratez Yoman,MA.
Saya, TOLAK, dialog yang diusulkan KOMNAS HAM RI, karena Persoalan krisis kemanusiaan di Papua berdimensi internasional, maka penyelesaian konflik Papua harus menggunakan pendekatan mekanisme internasional.
INGAT! Satu-satunya provinsi di Indonesia dalam proses dimasukkannya dalam wilayah Indonesia yang melibatkan komunitas internasional ialah wilayah Papua, sekarang provinsi Papua.
Maka, proses penyelesaian konflik vertikal Indonesia-Papua yang menyebabkan tragedi kemanusiaan terpanjang dan pelanggaran berat HAM harus melibatkan komunitas internasional.
Karena, persoalan kemanusiaan dan keadilan adalah universal yang tidak ada sangkut-paut dengan kedaulatan negara.
KOMNAS HAM RI harus berperan aktif untuk mendukung kunjungan Komisi HAM PBB ke Papua bukan urus dialog yang tidak jelas arah dan tujuan.
KOMNAS HAM RI adalah lembaga Negara dan milik Negara, maka pasti kerja untuk kepentingan Negara dan dicurigai munculnya dialog ini untuk menghambat kunjungan Komisi HAM PBB ke Papua yang didukung oleh 85 Negara, Uni Eropa dan juga Pakar HAM PBB.
“Suara saya akan didengar atau tidak. Saya, Gembala Dr. A. G. Socratez Yoman, MA, sampaikan: dialog yang diusulkan Komnas HAM RI itu dialog TIPU-TIPU atau OMONG KOSONG. Rakyat Papua jangan percaya kebohongan ini. KOMNAS HAM RI itu lembaga OMPONG selama ini tentang pelanggaran HAM di Papua.” (10 Maret 2022).
Doa dan harapan penulis, supaya tulisan ini berguna dan ada pencerahan.
Waa….Waa….Kinaonak!
Ita Wakhu Purom, 12 Maret 2022
=========
Penulis:
- Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
- Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
- Anggota: Konferensi Gereja-Gereja⁰ Pasifik (PCC).
- Anggota Baptist World Alliance (BWA).