“Perlu hikmat dan hati-hati, komentar tentang pak Lukas Enembe, Gubernur Papua. Lukas Enembe adalah jantung rakyat Papua, terutama orang-orang Papua bagian pegunungan. Lukas Enembe dipersoalkan berarti Anda sedang mengganggu jantung orang Papua. Biarkanlah Lukas Enembe melayani rakyat Papua dalam keberadaannya. Kerjakanlah tugas kita masing-masing dan kita jangan sibuk komentar tugas pak Lukas Enembe. Lukas Enembe bukan sendirian, ada Sekda, ada As I, II, III, dan Kepala Dinas dan Kepala Badan. Ada pendelegasian tugas yang jelas. Rakyat Papua yang memilihnya sedang mendoakan dan mendukung pak Lukas Enembe dengan setia. Bapak Lukas Enembe Gub Papua segera sembuh dan tetap kuat Sang Pemecah Mitos orang Papua gunung belum bisa. Lukas Enembe, Anda adalah harga diri dan martabat kami.” (Gembala Dr. Socratez S.Yoman,MA, Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua). Ita Wakhu Purom, Kamis, 13 Januari 2022
“Orang bodoh dan iri hati selalu sibuk buang-buang waktunya hanya kritik karya dan pekerjaan orang lain, tapi orang berhikmat dan pintar ia selalu bekerja secara diam-diam dan konsisten untuk keselamatan dan kemajuan serta martabat bangsanya. Jadi, Anda harus menilai diri posisi yang mana Anda berdiri dan berada, posisi orang bodoh, iri hati atau orang berhikmat dan pintar? Jangan kita sebarkan kebodohan kita kepada publik karena publik berhak menilai kita dari apa yang kita ucapkan. ” (Gembala Dr. Gembala Dr. Socratez Yoman). Ita Wakhu Purom, 8 November 2021.