Realitas Kejahatan Indonesia di Papua
OTSUS JILID 2 DAN 3 DOB BONEKA INDONESIA DI TANAH PAPUA ITU SUMBER KUTUK, MURKA, MALAPETA DAN MUSIBAH NASIONAL
“TUHAN Allah sedang dan terus bertanya kepada Penguasa Indonesia atau Kain, dimana Saudaramu Habel atau Arnold Clemens Ap, Theodorus Hiyo Eluay, Aristoteles Masoka, Yustinus Murip, Yawan Wayeni, Kelly Kwalik, Mako Tabuni……..??????????????”
Oleh Gembala DR. A.G. Socratez Yoman
TUHAN Allah sedang dan terus bertanya kepada para penguasa Indonesia atau Kain, bahwa:
- Dimanakah hamba-hamba-Ku atau pekerja-pekerja-Ku: Pendeta Elisa Tabuni di Puncak Jaya 2004? Dimanakah Pendeta Geyimin Nigiri di Nduga 2018? Dimanakah pendeta Yeremia Zanabani di Intan Jaya 2019? Dimanakah Katekis Gereja-Ku Rufinus Tigau 2020?
- Dimana Saudaramu Habel, Orry Doronggi, Yoni Karunggu pada 2000?
- Dimanakah Saudaramu Habel, Simon Degey, Apinus Gobay, Alfous Youw, Yulian Yeimo pada 8 Desember 2014)
- Di mana Saudaramu Habel, Marselino Samon, Evert Mofu, Maikel Kareth, Otinus Lokmbere, Tery Wenda, Oktovianus Mote tahun 2019?
- Dimana Saudaramu Habel, Yuliana Dorongi, Yuliance Bugi, Masen Kusumburue, Tolop Bugi, Hardius Bugi tahun 2019?
- Dimana Saudaramu Habel, Elias Karunggu, Selu Karunggu pada 20 September 2020?
- Dimana Saudaramu Habel, Majack Ick, Abner Kambu, (2011), Omanggen Wonda (2018), Yesaya Mirin, Paniel Taplo, Elius Yoman, Teyu Tabuni (2012), Opinus Tabuni (2008)?
- Dimana Saudaramu Habel, Everdina Pariaribo, Esevus Dawan, Julianus Dawan, Ferdinant Kmur, Kaleb Kmur, Marthinus Kmur, Gerson Kmur, Robert Kmur, Benjamin Kmur, Alfira Kmur-Bonsafia, Jonas Kmur, Sefnat Kmur, Edward Dimara, Darius Kararbo, Lodewijk Rumbrapuk, Fredrik Rumbrapuk, Alex Nab, Mateus Nab, Amos Opiaref, Derek Kararbo, Josias Kararbo, Kristian Kararbo, Nicolaas Kararbo, Gerard Kararbo, Arie Kararbo, Freddy Manggaprouw, Karel Ap, Teriamus Ap, Adolof Ap, Laurens Ap, Stefanus Mofu, Jacomina Meosido, Nathanael Awom, Ananias Awom, Arie Bonkoibo, Lea Korwa, Alexander Bonsapia, Dolfinus Parkas, Edwar Mambenar, Semuel Kmur, Jesaya Adadikam, El Mnuvom, Konstantein Mnuro, Mina Awendu, Peresina Awendu, Adolof Arwam, Dirk Arwam, Demianus Arwam, Barnabas Arwam, Johanes Arwam, Jonas Aswendu, Josian Aundu, Joas Kmur, Amon Workwar, Jonas Workwar, Atris Workwar, Pince Workwar, Nabot Rumbrawer, Amon Abaya, Jan Mandibo??????
- Dimana Saudaramu Habel, Maksimus Bunay, Manase Erari, Wellem Wainwarba, Roby Waimu, Kalektus Kandaimo, Adam Mbait, Ferry Tangipaimu, Stanislaw Kandaimu, Lukas Base dan Thomas Tombi pada 2000?
- Dimana Saudaramu Habel, Otniel Safkaur, Abner Asmuruf, Yohanes Kareth, Kristian Kareth, Saul Kareth, Kalep Jepse, Kosmos Nauw, Adam Kambuaya, Elia Kambuaya, Musa Keba, Adam Korain, Howard Jimau, Sehu Jitmau?
- Masih banyak ratusan, bahkan ribuan nyawa orang asli Papua yang menjadi korban dari tangan penguasa kolonial modern Indonesia dan perlu ditulis.
SAYA HANYA INGATKAN, TAPI JANGAN PERNAH KAGET, KARENA TIGA PROVINSI BONEKA INDONESIA 2022 DI PAPUA MENGHADAPI 5 BAHAYA BESAR, YAITU:
Tanggal 30 Juni 2022 dipikir hari kemenangan bagi penguasa Indonesia tapi hari dimulainya dukacita, murka, kutuk dan malapetaka serta musibah Nasional. Mengapa?
Baca jawaban di bawah ini.
- Tiga Provinsi Boneka 2022 itu akan menghapi tulang belulang, darah, air mata dan penderitaan orang asli Papua sejak 19 Desember 1961 sampai sekarang.
Artinya, tulang-belulang, tetesan darah dan cucuran air mata dan penderitaan orang Asli Papua selalu dan tetap kejar orang-orang yang tidak mendengarkan suara rakyat Papua. - Tiga provinsi Boneka akan akan berhadapan dengan tulang belulang alm Arnold Clemens Ap, Theodorus Hiyo Eluay, Aristoteles Masoka, Yustinus Murip, Mako Tabuni, Kelly Kwalik, Yawan Wayeni, dan 4 siswa di Paniai, dan ribuan orang yang dibantai Negara sejak 1961 menjadi MUSUH mereka selamanya.
- Suara, doa dan harapan serta nurani luhur orang asli Papua yang menolak DOB akan menjadi MUSUH abadi yang akan kejar orang-orang yang menjadi telinga tuli, mata buta dan hati nurani mati yang rasis, fasis, militeristik, barbar.
- Dari perspektif atau dimensi iman, bahwa darah, air mata, tulang belulang dan penderitaan orang-orang asli Papua selamanya mengejar penguasa Indonesia dan anak cucu. Hari ini mereka berfikir hebat dan menang tapi siapa menanamkan kejahatan pasti memetik hasil kejahatan juga.
- “Ingat, hukum TABUR dan TUAI itu akan berlangsung. KARMA itu akan terjadi. Apakah kalian tidak puas? Kita lihat apa yang terjadi?” (Muhammad Rivai Darus, SH, Jurubicara Gubernur Papua, 11 April 2022).
Karya ini, saya abadikan dengan bolpen tulang belulang, tintanya air mata dan darah serta penderitaan bangsaku, orang asli Papua di atas TANAH leluhur kami.”
“Seluruh penderitaan orang asli Papua sejak 19 Desember 1961 dan 1 Mei 1963 sampai sekarang yang ditulis dengan tinta akan terhapus, tapi saya menulis penderitaan bangsaku ini semua dengan bolpen tulang belulang, tinta air mata dan darah di atas TANAH ini.”
Dalam hal ini, kalau saya tidak menjadi bolpen untuk menulis penderitaan bangsaku, saya cukup menjadi alas penghapus di tangan TUHAN untuk menghapus tetesan air mata di pipi mereka dan darah dari tubuh mereka.
Ita Wakhu Purom, Senin, 4 Juli 2022
Penulis:
- Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
- Pendiri, Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC).
- Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC).
- Anggota Baptist World Alliance (BWA).
Nomor kontak: 08124888458