Perdana Menteri James Marape telah menegaskan dukungan Papua Nugini untuk dialog kolektif mengenai isu-isu sensitif seperti penentuan nasib sendiri Kaledonia Baru dan Papua Barat.
Ia memuji kedewasaan dan keterbukaan diskusi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka.
Berbicara di KTT Grup Pelopor Melanesia di Fiji, Marape menyambut partisipasi berkelanjutan Indonesia dalam dialog MSG, menjelaskan bahwa keterlibatan semacam itu tidak melanggar kedaulatan Indonesia tetapi menegaskan kewajiban MSG untuk menjunjung hak budaya dan tanah Melanesia di semua yurisdiksi.”

SUPORT FOR WEST PAPUA & NEW COLEDONIA
MSG memiliki tanggung jawab kepada semua orang Melanesia — baik di Indonesia yang berdaulat, di Selat Torres di bawah kedaulatan Australia, atau di tempat lain. Diskusi kita harus melindungi hak-hak rakyat tanpa melanggar batas negara.”
Surat yang mencerminkan posisi bersatu MSG pada Kaledonia Baru dan Papua Barat akan dikirimkan kepada masing-masing pemerintah di Paris dan Jakarta.
Prime Minister James Marape has reaffirmed Papua New Guinea’s support for collective dialogue on sensitive issues such as New Caledonia’s self-determination and West Papua.
He praised the maturity and openness of discussions under Fiji Prime Minister Sitiveni Rabuka’s chairmanship.
===================
Speaking at the Melanesian Spearhead Group Summit in Fiji, Marape welcomed Indonesia’s continued participation in MSG dialogues, clarifying that such engagement does not infringe on Indonesia’s sovereignty but underscores MSG’s duty to uphold Melanesian cultural and land rights across all jurisdictions.
“MSG has a responsibility to all Melanesians — whether in sovereign Indonesia, in the Torres Strait under Australian sovereignty, or elsewhere. Our discussions must protect people’s rights without impinging on national borders.”
Letters reflecting unified MSG positions on both New Caledonia and West Papua are to be sent to the respective governments in Paris and Jakarta.