Home / Preaching

Wednesday, 21 December 2022 - 10:21 WIB

Refleksi Natal Desember 2022

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Gembala DR. A.G. Socratez Yoman,MA

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Gembala DR. A.G. Socratez Yoman,MA

Badan Pelayan Pusat
Persekutuan Gereja-gereja Baptis West  (BPP-PGBWP)

Tema: Yesus Penasihat Ajaib (Yesaya 9:5)

Sub Tema: Melalui Natal  warga Baptis West Papua melihat dan Merasakan Kuasa Keajaiban Tuhan

Ada beberapa pertanyaan sebelum Refleksi Tema Natal Tahun 2022 ini dijelaskan. Pertanyaan-pertanyaannya sebagai berikut:

  1. Apakah kelahiran Yesus itu cerita mitos-mitos bangsa Yahudi atau Israel?
  2. Apakah kelahiran Yesus itu cerita dongeng bangsa Yahudi atau Israel?
  3. Apakah Yesus benar-benar lahir sebagai wujud Manusia Sejati?

Dari tiga pertanyaan ini, kita belajar dan menyelidiki lebih dalam tentang kelahiran Yesus Kristus Sang Penebus dan Pembebas umat manusia dari belenggu kuasa Iblis dan kuasa dosa.

Jawaban-jawaban dari pertanyaan ini kita  mempercayai kuasa keajaiban Allah terbukti dengan kelahiran Yesus Kristus, Allah yang Perkasa, Raja Damai dengan cara yang ajaib. Jalan kelahiran disebut kuasa  Allah yang Ajaib karena Maria ibu Yesus belum pernah disentuh oleh laki-laki atau Yusuf belum bersetubuh dengan tunangan Maria. Maria dikandung melalui kuat Kuasa Keajaiban Roh Kudus.

Kuasa Keajaiban Allah itu terbukti dengan nubuatan para nabi tentang kelahiran Yesus Kristus sebagai Raja Damai.

Seperti nabi Mikha bernubuat:

“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padaku akan bangkit bagi-Ku, seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannta sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala….Maka ia akan bertindak dan akan menggbalakan mereka dalam kekuatan TUHAN,…(Mikha 5:1-4).

Kuasa Keajaiban Allah terbukti dari Betlehem Efrata, yang terkecil dari antara kaum-kaum Yehuda, lahir dan bangkit Raja Damai, Allah yang Perkasa, Sang Penebus dan Pemberi jaminan harapan hidup kekal bagi semua umat manusia.

Bukan masalah wilayah terpencil, bukan masalah penduduk yang kurang, tapi yang terpenting ialah orang-orang yang hidup dalam kebenaran Allah, maka wajah dan mata Tuhan selalu tertuju kepada mereka. Allah selalu hidup bersama mereka yang disebut Imanuel yang artinya Allah bersama kita. Mereka selalu melihat, merasakan dan menikmati kuasa Keajaiban Allah dalam hidup mereka.

Kita jangan berpandangan, kita jumlah terkecil dan terbatas dari gereja-gereja Tuhan yang lain, tapi warga Baptis West Papua yang terkecil harus hidup dalam kuasa kebenaran, kuasa kasih, kuasa keadilan untuk melihat kuasa Keajaiban Tuhan.

Nabi Yesaya bernubuat:

“….Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yesaya 7:14b).

Keajaiban Allah dinubuatkan oleh Yesaya, bahwa bangsa-bangsa tidak ada dalam kegelapan, ada terang bersinar, ada sorak-sorai, ada sukacita besar, semua belenggu akan dilenyapkan.

“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dan sekarang sampai selama-lamanya” (Yesaya 9:1-6).

Dalam hidup kita sehari-hari dari waktu ke waktu kita selalu  melihat keajaiban dan kemuliaan Tuhan ketika kita membangun hidup kita dengan keadilan dan kebenaran. Yesaya bernubuat Kerajaan Allah tetap kokoh dan kuat dan kekal karena didasarkan dan dikokohkan dengan keadilan dan kebenaran.

Pendeta Izaac Samuel Kijne pernah bernubut di Binnen (Abe) pada 26 Oktober 1956 sebagai berikut:

“….Siapa bekerja dengan jujur, setia dan dengar-dengaran pada Firman Allah di tanah ini, maka ia berjalan dari satu pendapatan heran yang satu ke pendapatan heran yang lain.”

Dari pesan atau nubuatan ini menggambarkan bahwa bagi orang-orang beriman yang memelihara dan merawat serta menghidupi kebenaran dan keadilan dalam hidup mereka akan melihat dan menikmati tanda-tanda ajaib atau kuasa ajaib dari Tuhan.

Rahasia-rahasia Allah selalu disampaikan melalui atau kepada orang-orang yang hidup benar, jujur, setia, taat dan suci hatinya di hadapan Allah.

Nabi Mikha dan nabi Yeremia adalah contoh-contoh orang-orang yang hidup suci, benar,  jujur, setia, taat di hadapan Allah, maka mereka dipakai Tuhan untuk menerima berkat ilahi dari Allah dan mereka  menyampaikan rahasia-rahasia dari Tuhan Allah tentang kelahiran Yesus Kristus dan juga kesengsaraan, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.

Kuasa Keajaiban Allah juga tertulis dalam Kitab Perjanjian Lama. Contohnya: Kuasa keajaiban Tuhan terbukti dalam iman Habel. Karena Habel orang benar dan beriman, maka Habel masih berbicara kepada Allah sesudah ia mati. “…bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati” (Ibrani 11:4).

Karena iman, setia dan taat, Abraham dan Sara melihat kuasa Keajaiban Allah. Abraham dan Sara walau umur mereka sudah tua, tapi mereka percaya dan beriman bahwa kuasa Keajaiban Allah itu bersifat dinamis dan kekal, maka Abaraham dan Sara menantikan janji Allah kepada mereka.

Alkitab mencatat saksi iman ini.  “Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia” (Ibrani 11:11).

Orang tua Musa menyembunyikan bayi Musa di sungai Nil dan dijaga oleh kakak perempuannya Miryam karena kuasa Keajaiban Tuhan yang dinamis dan kekal itu. Dengan kuasa keajaiban Allah itu juga Musa dipakai Allah untuk memimpin dan menyelamatkan bangsa Israel keluar dari perbudakan raja Firaun di Mesir dan menuju ke tanah Perjanjian Tanah Kanaan.

Simeon walau usianya sudah tua, ia hidup benar, saleh, setia dan saat menantikan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. “Simeon disampaikan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias…ia melihat Anak itu dab memuji Allah” (Matius 2:25-32).  Ia melihat kuasa Keajaiban Allah tentang kelahiran Raja Damai, Raja Kekal dan Allah yang Perkasa.

Simeon dalam usia yang sudah tua menyatakan imannya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padamu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel” (Lukas 2: 25:32).

Dari penjelasan refleksi Natal Tahun 2022 ini, kelahiran Yesus Penasihat Ajaib bukan cerita mitos dan dongeng, tapi kelahiran Yesus Penasihat Ajaib benar-benar terbukti karena para nabi telah bernubuat  dalam kebenaran Kitab Suci.

Dengan demikian, bahwa orang-orang beriman, hidup suci, kudus, hidup benar, setia dan taat serta dengar-dengaran pada Firman Allah akan melihat dan memperoleh kuasa Yesus Penasihat Ajaib dalam hidup dirinya, keluarga, gereja, di tempat kerja dan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam konteks realitas dan dinamika perjuangan penentuan nasib sendiri atau Papua Barat merdeka akan berhasil kalau para pejuang seperti: ULMWP, TPNPB, KNPB dan organ-oran perjuangan lainnya hidup beriman, suci, kudus, hidup benar, setia, taat dan tinggalkan egoisme dan kesombongan.

Para perjuang Papua Barat merdeka yang egois, sombong dan tidak menghargai orang lain, mereka tidak akan melihat Tanah Perjanjian, Tanah Kanaan, dan mereka akan mati semua di padang gurun dengan egoisme dan kesombongan.

Marilah, beriman kepada Tuhan, hidup benar, saleh, suci,  kudus dan setia dan saat pada kebenaran Firman Tuhan, supaya kita semua melihat, menikmati dan memperoleh kuasa Keajaiban dari Yesus Kristus Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Raja Damai dan Besar Kekuasaan-Nya untuk selama-lamanya.

Saya kutip kembali nubuatan ini. Pendeta Izaac Samuel Kijne pernah bernubut di Binnen (Abe) pada 26 Oktober 1956 sebagai berikut:

“….Siapa bekerja dengan jujur, setia dan dengar-dengaran pada Firman Allah di tanah ini, maka ia berjalan dari satu pendapatan heran yang satu ke pendapatan heran yang lain.”

Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023

Ita Wakhu Purom, Rabu, 21 Desember 2022

Badan Pelayan Pusat Kepresidenan  Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (BPP-PGBWP)

Presiden,

Gembala DR. A.G. Socratez Yoman (Ndumma Owaganak)

Share :

Baca Juga

pdt-socratez-sofyan-yoman

Preaching

Perbudakan Perempuan Sepanjang Sejarah Dalam Gereja Yang Belum Ada Solusi Dari Para Teolog, Pendeta, Gembala Dan Pastor
Dr. Socratez Sofyan Yoman, MA

Preaching

Hubungan Kehidupan Harmonis  Orang Asli Papua Dengan Leluhur  Diputuskan Atau Dihancurkan Oleh Misionaris Asing, Gereja  Dan Penguasa Kolonial  Modern Indonesia

Preaching

Perdebatan Tuhan Allah Dengan Pendeta Di Sebuah Meja Perundingan Rohani
SEKOLAH SEMINARI BAPTIS PAPUA

Preaching

TEMA: JANGAN TAKUT DAN GENTAR MELAWAN HUKUMAN RASISME
Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua

Preaching

HUKUM TABUR DAN TUAI: PENDERITAAN, TETESAN AIR MATA, CUCURAN DARAH SERTA TULANG BELULANG RAKYAT PAPUA TELAH DIUBAH OLEH TUHAN MENJADI API BELERANG DAN BENCANA BESAR BAGI PARA PENGUASA KOLONIAL INDONESIA

Preaching

Tuhan Yesus Tidak Melarang Papua Barat Meredeka
SEKOLAH SEMINARI BAPTIS PAPUA

Preaching

KEBENARAN TIDAK PERLU DIBELA, KEBENARAN MEMBELA DIRINYA SENDIRI
pdt-socratez-sofyan-yoman

Preaching

Peranan Perempuan Dalam Melaksanakan Misi Kerajaan Allah Di Dalam Dunia Realitas