Home / Open Letter

Sunday, 21 August 2022 - 22:35 WIB

Saat ini orang Papua disibukkan dengan persiapan pesta politik 2024 dan sibuk untuk mengisi posisi penting di tiga pemekaran Propinsi baru

Selpius Bobii, Koordinator JDRP2)

Selpius Bobii, Koordinator JDRP2)

SURAT TERBUKA

Saudara saudari ku bangsa Papua di mana saja Anda berada!

Target Jakarta sudah jelas bahwa memecah belah dan menjajah bangsa Papua sampai kita akan habis musnah dengan adanya berbagai strategi yang dipakai Indonesia di Tanah Papua. Jembatannya melalui Otsus dan Pemekaran (DOB), dll.

Setelah OTSUS dan Pemekaran pemekaran baru disahkan, Papua semakin hancur berkeping keping. Apalagi dengan adanya tiga pemekaran propinsi baru ini.

Saat ini orang Papua disibukkan dengan persiapan pesta politik 2024 sehingga memaksa masyarakat untuk merekam E-KTP dan sibuk untuk mengisi posisi posisi penting di tiga pemekaran propinsi baru. Kita tidak sadar bahwa semua ini hanyalah perangkap yang Indonesia pasang untuk orang Papua terjerat.

Saudara saudari ku, kita tidak sadar bahwa etnis Papua sedang habis musnah. Sebelum kita musnah, kita harus bebas merdeka. Tuhanlah pembebas kita.

Kita sedang menunggu suara komando dari Allah untuk bertindak dengan jalan damai. Karena jalan damai itulah pilihan Allah untuk selesaikan masalah Papua, bukan dengan jalan perang. Maka itu, mari kita tingkatkan iman kepercayaan kita, mari kita miliki kebenaran firman Tuhan, mari kita bertobat, berdamai dengan siapa pun dan bersatu di dalam kehendak Tuhan.

BACA JUGA  PASTORAL LETTER PAPUA CHURCH COUNCIL ON THE EVENT OF THE 166 YEARS CELEBRATION OF THE GOSPEL ENTERING THE LAND OF PAPUA 5 FEBRUARY 2021

Jangan kita memaksa masyarakat yang tidak mau merekam E-KTP, biarkan masyarakat menentukan pilihannya: apakah mau merekam E-KTP atau tidak? Janganlah membuat iman jemaat umat terguncang. Kita sudah sukses gelar doa puasa 40 hari 40 malam dari tgl 21 Juni sampai 31 Juli 2022. Sejak tgl 21 Juni 2022 kita sudah masuk dalam peperangan rohani. Yang belum memulihkan diri, segera sadar dan bertobat kembali kepada Tuhan serta menjaga kekudusan dalam kebenaran firman Tuhan karena hanya orang yang sudah bertobat atau sudah lahir baru di dalam Tuhan saja yang akan masuk ke Tanah Suci Papua. Mari kita selamatkan diri, sesama dan alam Papua dari kehancuran dan kepunahan melalui langkah pemulihan diri menuju pemulihan bangsa Papua.

BACA JUGA  Pemekaran Provinsi Boneka Indonesia Di Tanah Papua Itu Idenya Hendropriyono Dan Tito Karnavian Bukan Ide Orang Asli Papua

TAK ADA MASA DEPAN PAPUA DALAM BINGKAI NKRI

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Tuhan akan melepaskan bangsa Papua dengan tangan kuat-Nya melalui jalan damai. Mari kita bersatu dalam rencana Tuhan yang sudah buka ini. Karena kita tidak ada kekuatan untuk menghalau NKRI dari tanah Papua. Kekuatan kita adalah komitmen, iman, kebenaran firman Tuhan, doa puasa, pujian dan penyembahan. Kristus Tuhan adalah pembebas, Gembala Agung dan Raja Kita. Hanya di dalam nama Yesus, Papua akan meraih revolusi iman atau kemenangan iman.

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Atas pertolongan Tuhan, PAPUA PASTI BISA.

Oleh: Selpius Bobii, Koordinator JDRP2 // Minggu, 21 Agustus 2022//

Share :

Baca Juga

Open Letter

ADA TIGA KELOMPOK GEREJA BAPTIS DI TANAH WEST PAPUA
pdt-socratez-sofyan-yoman

Open Letter

SURAT TERBUKA KEPADA INDONESIA Perihal: Kejahatan Negara Dan Pelanggaran HAM Berat di TANAH Papua
Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.

Open Letter

PENGUASA INDONESIA SEDANG MELEPASKAN PAPUA DENGAN JALAN MELAWAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Open Letter

Surat Terbuka : Kepada Pemerintah Provinsi Papua Mataram, 8 Februari 2022

Open Letter

SURAT GEMBALA DEWAN GEREJA PAPUA DALAM RANGKA PASKAH; MENGENANG KISAH SENGSARA DAN KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS

Open Letter

Moral Call West Papua Council Of Churches
pdt-socratez-sofyan-yoman

Open Letter

SERUAN MORAL DEWAN GEREJA PAPUA (West Papua Council of Churches)

Article

REFLEKSI: HARI INJIL KE-165 DI TANAH PAPUA PADA 5 FEBRUARI 2020