Home / Opinion

Friday, 15 January 2021 - 22:16 WIB

SOAL PESAWAT YANG DIBAKAR DI PAGAMPA, KABUPATEN INTAN JAYA, PAPUA

Pdt. Dr. Benny Giay Moderator DEWAN GEREJA PAPUA (WPCC)

Pdt. Dr. Benny Giay Moderator DEWAN GEREJA PAPUA (WPCC)

DEWAN GEREJA PAPUA (WPCC)

SOAL PESAWAT YANG DIBAKAR DI PAGAMPA, KABUPATEN INTAN JAYA, PAPUA

Kami membaca berita tentang Pesawat MAF yang di bakar 6 Januari 2021. Kami mendapat Laporan ada Pimpinan Gereja yang mendapat tekanan/ pertanyaan dari banyak pihak: mengapa Gereja belum mengutuk OPM? Jawaban kami: ‘Kami tidak bisa keluarkan pernyataan begitu saja, sebelum kita melakukan investigasi. Karena kalau hari ini kita ke Pagampa dan bertanya mungkin masyarakat akan mengaku ‘pelakunya OPM’ hanya karena mereka takut TNI yg ada di sana. Artinya kalau kita mau mendapat Jawaban yang obyektif, Intan Jaya harus bersih dari TNI POLRI.

Ini karena dalam Sejarah Gereja kami pimpinan Gereja generasi 1980an di hubungi untuk memvonis OPM & mereka ‘iyakan saja’ hanya dengan modal percaya kepada pihak Keamanan tanpa bertanya. Hari ini dengan banyaknya berita-berita di media sosial tentang TNI POLRI jual beli senjata & amunisi kepada OPM (tidak perlu apakah itu OPM benaran atau bayaran) kita harus investigasi sebelum vonis OPM sebagai pelaku & sebelum kami lihat Tanàh ini melihat demilitarisasi. Tarik militer dulu. Íni kami ajukan berdasarkan atau merujuk kepada pertanyaan-pertanyaan inti yang Kita mau gali: terkait motivasi, siapa yg bakar dan kepentingan nya & bagaimana? Selain pertanyaan ‘mengapa pihak keamanan menekan Gereja utk vonis OPM sebagai pelaku’. Ini juga karena Sejarah MAF beroperasi di Tanah Papua tidak pernah jelas: kadang bermitra dagang Keamanan/ABRI dalam operasi militer tetapi juga aktif dalam Pekabaran Injil. Ini kami bicara dari sisi Sejarah kami: Sinode Gereja Papua. Kami harap kita bisa mengambil kesimpulan yang jernih.

(a). Para donor di Barat yg anggota Gereja pada akhir tahun 1850an mulai memberikan uang utk kepentingan membeli pesawat bagi Pekabaran Injil di pedalaman, Tanah Papua. Sehingga misalnya tahun 1955 misi CMA (perintis Sinode Gereja KINGMI Papua) membeli pesawat pertama tahun 1950an yang digunakan membeli pesawat yang digunakan untuk membuka Lembah Balim bagi Pekabaran Injil di sana. Tahun 1956 November órang Mee dari Meepago / Kab Paniai memberontak melawan semua pihak ‘yang membawa peradaban baru’ dari luar & membakar pesawat baru tadi. Selain itu beberapa tenaga guru juga ikut dibunuh. Mengapa mereka membakar pesawat & membunuh guru? Pesawat itu’ yang membawa guru dari luar yg merusak adat’ yang ada & dengan bersundal dengan anak-anak perempuan di sekitar kampung itu’. Kebiasaan guru yang bersundal tadi ‘melawan budaya & norma adat’. Laki-laki itu’ harus di bunuh’. Siapa yang salah?

BACA JUGA  ISU RASIALISME DAN ISU HAM PAPUA : DUA INSTRUMEN DIPLOMASI PAPUA MERDEKA

(b) Antara tahun 1977 & 1978 terjadi pemberontakan di Jayawijaya. Di mana misi CMA & MAF waktu orang & masyarakat Jayawjaya hadapi ABRI gunakan pesawat tempur modern sumbangan Pemerintah Amerika? Dalam arsip-arsip misi CMA dalam tahun 1977 & 1978, pihak CMA & MAF mendukung ABRI. CMA & MAF membantu ABRI 1977 & 1978 dengan beberapa cara: (a) memberi info kepada ABRI di mana posisi kumpul OPM & tempat latihan OPM? Dan menyiapkan pilot & pesawat MAF untuk ABRI turunkan bom di kampung-kampung itu ‘menewaskan banyak warga tak berdosa’. Dari mana kita tahu dosa ABRI & ABRI yang rasis terhadap orang Papua ini? Arsip Surat-surat misi CMA kepada ABRI, MAF di Sentani yg dialamatkan kepada Bupati Nabire: Andreas Sunarto & Dandim Nabire tahun-tahun itu’.

(c) Tahun 1962 Gereja KINGMI di bentuk di Beoga, kabupten Puncak. Sejak itu sampai tahun 1983 Gereja KINGMI Sinode. February 1983 Misi CMA membutuhkan Sinode Gereja KINGMI gabung deñgan GKII yang berpusat di Jakarta karena kebutuhan perpanjangan Visa bagi tenaga CMA. Tahun 2006 misi CMA di Tanah Papua kurang, sehingga Visa tadi tidak penting bagi Sinode. Sinode Gereja KINGMI & ini mendorong Gereja ini kembali ke sistem Sinode KINGMI lagi. Íni murni kepentingan internal Gereja ini. Tetapi bagaimna tanggapan dari Misi CMA, MAF, GKII, orang Papua & Indonesia yang bekerja sama dengan BIN, TNI POLRI semua ramai2 menuduh Sinode Gereja KINGMI Papua sebagai ‘pendukung OPM’. sampai2 Ketua GKII melapor ke Pangdam bahwa Sinode Gereja Papua ‘pendukung separatis’. Pada hal niat di balik ini karena prihatin mengamati ‘para pengerja Gereja kami dari pegunungan Tengah ke Jawa utk setahun sekali habiskan dana puluhan juta’. Tetapi sejak itu misi CMA & MAF tuduh Sinode Gereja Papua sebagai ‘pendukung OPM’. Sehingga tenaga Gereja KINGMI tidak bisa pakai jasa pelayanan MAF. Simak beberapa kejadian berikut yang menyakitkan. (c1) beberapa hamba Tuhan kami yang sudah di pesawat MAF di Wamena mau ke Yahukimo dipaksa turun dari pesawat & bongkar barang keluar dari pesawat. (c2) Pdt Tabuni Piet sudah muat bahan bangunan Gereja KINGMI di Nduga tetapi diturunkan dari pesawat MAF itu’ karena dia adalah pendeta KINGMI.

BACA JUGA  KITA TIDAK HIDUP DALAM ZAMAN BATU: RAKYAT DAN BANGSA WEST PAPUA BERJUANG UNTUK MERDEKA SEBAGAI BANGSA BERDAULAT BUKAN KARENA DUKUNGAN KOMUNITAS INTERNASIONAL

(d) sejumlah pertanyaan kepada Misi CMA & MAF? Apakah masih setia kepada para donor di Barat yg memberi dana untuk digunakan membeli Pesawat MAF untuk pekabaran injil? Atau? Pertanyaan pesawat MAF juga bisa angkut TNI POLRI yang berjiwa rasis terhadap orang Papua & logistiknya untuk bunuh’ órang Papua termasuk operasi militer di Intan Jaya? Bagaimna MAF bisa angkut bahan-bahan bangunan mesjid dari Ustad di Nduga, Beoga, dan lain-lain tetapi menolak mengangkut bahan bangunan untuk pembagunan Gereja’ di Nduga. Bukankah MAF juga bekerja sama dengan negara Indonesia yg rasis? Apakah misi CMA /MAF sama dengan misi politik NKRI selain Pekabaran Injil?

(e)Dalam pandangan Badan rahasia Indonesia kecurigaan terhadap Badan Pekabaran Injil & MAF selalu ada sebagai ‘pendukung OPM’. Walaupun dalam praktek kedua Badan itu’ telah bermitra dengan Pemerintah/ ABRI memikul bendara merah putih sambil pikul bendera Kristus; kenyataan itu’ tidak mngkin menghapus ‘kecurigaan dari BIN terhadap Badan Pekabaran Injil & MAF sudah lama beroperasi di Tanàh Papua. Simak saja pernyataan Hendroprijono bahwa Gereja di Barat menjadi sarana ‘internasionalisasi isu Papua merdeka’.

(f) Dalam terang Sejarah pengalaman ini agak susah Kita simpulkan bahwa yang bakar pesawat MAF di Pagampa, Intan Jaya ini OPM. Setelah demilitarisasi Tanah Papua barulah Kita bisa tahu siapa pihak yang membakar pesawat MAF tanggal Januari 2021 lalu.

Jayapura 15 Januari 2021
Moderator

Pdt. Benny Giay

Share :

Baca Juga

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.

Jakarta

KETIKA MENYEBUT NAMA PENDETA SOCRATES SOFYAN YOMAN, MAKA INGATAN ORONG HANYA DUA; IA SEORANG PENDETA & JUGA PENULIS ASAL PAPUA YANG UNIK

Opinion

Tujuh  Musuh Terbesar Bagi Bangsa Kolonial Indonesia Di Papua

Opinion

Penyelesaian Pelanggaran Ham Berat Masa Lalu  Di Indonesia Merupakan Kado Ulang Tahun Dalam Rangka Hari Prolamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Yang Ke 77
Moderator Dewan Gereja Papua (Wpcc) Pdt. Dr Benny Giay

Opinion

‘INDONESIA BELUM MENGINDONESIAKAN PAPUA,WALAUPUN INDONESIA SUDAH MERDEKA 74 TAHUN’: GUB PROV. PAPUA’, LE.

Opinion

SEJARAH SINGKAT PERUBAHAN NAMA GEREJA BAPTIS PAPUA

Opinion

Anjing menggonggong di belakang, saudagar (ULMWP) terus melaju dengan inovasi dan kreativitasnya
Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.

Opinion

KITA TIDAK HIDUP DALAM ZAMAN BATU: RAKYAT DAN BANGSA WEST PAPUA BERJUANG UNTUK MERDEKA SEBAGAI BANGSA BERDAULAT BUKAN KARENA DUKUNGAN KOMUNITAS INTERNASIONAL
pdt-socratez-sofyan-yoman

Opinion

Penguasa Indonesia Berhasil Menciptakan  Sabung Ayam Atau Politik Adu-Domba Terbuka Antar Sesama  Penduduk Orang Asli Papua