Refleksi Minggu, 24 Mei 2020
TEMA: JANGAN MEMBUNUH DAN MENCURI (Keluaran 20:13,15).
Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman,MA
1. Pendahuluan
Dengan topik ini, kita bersama-sama mempelajari dua topik. Topik pertama ialah jangan membunuh. Selanjutnya topik kedua ialah jangan mencuri. Topik ini diambil dari 10 hukum Tuhan yang diberikan Tuhan kepada Musa. Hukum Tuhan ini juga tetap hidup dan dinamis dalam keberlangsungan hidup manusia di bumi ini.
Apakah manusia mendengar dan melakukan perintah dan hukum Tuhan ini?
Kita ikuti ulasan-ulasan berikut sebagai jawaban dari pertanyaan ini.
2.1. Jangan Membunuh (ay.13)
Perintah/ hukum Tuhan sangat tegas dan jelas kepada kita bahwa jangan membunuh.
Mengapa manusia tidak boleh dibunuh? Mamusia gambar dan rupa dan dijadikan oleh Tuhan sendiri dengan kuasa dan kedaulatan.
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” (Kejadian 1:26).
Dalam konteks West Papua, pemerintah Indonesia dengan kekuatan pasukan TNI/Polri dengan ringan tangan, ringan hati, ringan pikiran dengan mocong senjata menembak mati umat Tuhan demi kepentingan NKRI dan keamanan nasional dengan mitos dan stigma OPM, separatis dan mitos terbaru, yaitu KKSB.
Contoh terbaru:
Pada Jumat, 22 Mei 2020 peristiwa penembakan yang terbaru di Kabupaten Intan Jaya, TNI menembak mati Heniko Somau dan luka serius dan keadaan kritis Almarik Bagau. Heniko dan Somau adalah petugas kesehatan. Mereka ditembak pada saat melaksanakan tugas kemanusiaan sebagai tegas medis/kesehatan.
Kekejaman dan kejahatan penguasa Indonesia, TNI-Polri yang berwatak tidak pernah pernah berhenti menembak mati umat Tuhan. TNI’-Polri telah dan terus melawan Tuhan dan melanggar Firman-Nya.
Rasul Paulus menulis kepada Jemaat di Korintus dan kepada kita semua sekarang ini.
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia…” ( 1 Kor. 3:16,17).
Lebih jauh rasul Paulus meyakinkan kita.
“…tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:19-20).
Pesan rasul Paulus sangat tegas dan jelas. Orang-orang yang membinasakan Bait Allah, tubuh manusia, TUHAN pasti membinasakan. Kutuk, murka, malapetaka dan musibah dari Tuhan pasti akan menimpa mereka.
2.2. Jangan Mencuri (ay.15)
Tujuan dari Firman Tuhan ini dalam banyak hal dan juga konteks. Namun, kita batasi dalam pembahasan tentang Tanah.
Jangan mencuri tanah umat Tuhan. Jangan mencuri tanah rakyat atas nama pembangunan. Jangan merampok tanah rakyat atas nama pembangunan infrastruktur TNI/Polri. Jangan curi tanah rakyat untuk transmigrasi.
Jangan merampok dan mencuri tanah rakyat untuk menanam kelapa sawit. Jangan rampas tanah rakyat untuk pertambangan emas.
Diingatkan juga kepada pemilik tanah, jangan menjual tanah dengan harga 100jt, atau 1 Milyar. Karena harga tanah bukan 100jt, atau 1 Milyar. Harga tanah tidak dapat diukur dengan nilai uang. Tanah diberikan cuma-cuma oleh TUHAN Allah kepada kita untuk mengusahakan dan memelihara (Kejadian 2:15).
Dalam Kitab Imamat 25:23 ditegaskan:
“Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.”
Bersuaralah untuk umat Tuhan
Orang Kristen, orang-orang yang percaya Yesus Kristus, Anda baik sipil, pejabat, anggota TNI/Polri jangan takut untuk membela umat Tuhan.
“Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik” (Amsal 25:26).
Sampaikan bisikan nuranimu dan imanmu. Buka mulutmu untuk melindungi manusia dan tanah mereka.
“Bukalah mulutmu untuk orang yang membisu, untuk hak semua orang yang merana. Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah hak kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka” ( Amsal 31:8-9).
Hadirlah dan bukalah mulutmu dan katakan jangan sedih dan menangis.
Karena “…air mata orang-orang yang tertindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena dipihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan” (Pengkhotbah 4:1).
Kesimpulan
Kalau di West Papua umat tetap dibantai dan tanah mereka dirampas, tidak heran bagi kita semua.
“Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka” ( Pengkhotbah 5:7).
Pertanyaannya ialah hari ini, Minggu, 24 Mei 2020 , Anda sudah mendengar Firman Tuhan, Anda memiih diposisi mana, apakah dipihak penindas atau umat Tuhan yang tertindas?
Orang-orang kudus, mari kita mengatakan JANGAN MEMBUNUH dan MENCURI kepada penguasa Indonesia, TNI-Polri yang menduduki dan menjajah umat Tuhan ini di atas Tanah Papua ini.
Mari kita berdiri bersama-sama dengan umat Tuhan dalam keadaan apapun dalam doa dan juga perbuatan yang baik.
Tuhan memberkati.
Refleksi disampaikan oleh Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
Ita Wakhu Purom, 24 Mei 2020.