Home / Opinion

Monday, 14 November 2022 - 14:26 WIB

Tujuh  Musuh Terbesar Bagi Bangsa Kolonial Indonesia Di Papua

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Gembala DR. A.G. Socratez Yoman,MA

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Gembala DR. A.G. Socratez Yoman,MA

Buka wawasan para pembaca

TUJUH MUSUH TERBESAR BAGI BANGSA KOLONIAL INDONESIA DI PAPUA

Oleh Gembala DR. A.G. Socratez Yoman

Ada tujuh kekuatan yang menjadi ketakutan terbesar bagi bangsa kolonial Indonesia di Tanah Papua, yaitu:

  1. Bangsa kolonial sangat takut kepada orang-orang terdidik, terpelajar atau orang-orang berilmu dari kalangan terjajah Penduduk Orang Asli Papua (POAP);
  2. Bangsa kolonial sangat takut pada saat ada kesadaran bangsa terjajah PAOP;
  3. Bangsa kolonial sangat takut pada saat ada persatuan bangsa terjajah POAP;
  4. Bangsa kolonial  sangat takut pada saat bangsa terjajah mengerti dan berdiri pada sejarahnya  POAP sendiri;
  5. Bangsa kolonial sangat takut pada saat ada pemimpin dari bangsa terjajah POAP yang berdiri kokoh, kuat dan konsisten dalam keyakinan iman, ideologi dan nasionalismenya;
  6. Bangsa kolonial sangat takut pada saat ada pemimpin  dari bangsa terjajah POAP yang dipercaya dan mendapat dukungan rakyat yang kuat dan solid untuk mewujudkan cita-cita bersama;
  7. Bangsa kolonial sangat takut pada saat ada solidaritas atas nama kemanusiaan dan kesamaan derajat dan keadilan untuk perdamaian dari berbagai suku, bangsa dan agama.
BACA JUGA  Derita Lukas Enembe Gubernur Papua Adalah Juga Derita Rakyat Papua

Tujuh kekuatan ini selalu melahirkan ideologi dan nasionalisme sebuah bangsa yang teguh, kuat, dan kokoh. Dalam ideologi dan nasionalisme lahir juga beberapa sikap bangsa terjajah dan tertindas POAP, yaitu;

  1. Ada kebangkitan (awakening) dari rakyat tertindas POAP;
  2. Hilangnya kepercayaan atau ketidakpercayaan  POAP terhadap bangsa penguasa atau kolonial (lost trust atau distrust)
  3. Ketidakpatuhan (disobedience) POAP terhadap penguasa kolonial dan semua produk hukum dan undang-undangnya;
  4. Penolakan (Rejection) POAP terhadap otoritas bangsa kolonial di Tanah Papua;
  5. Perlawanan (Resistance) POAP terhadap kekuasaan kolonial dengan berbebagai bentuk perlawanan.
BACA JUGA  Presiden Baptis Papua Socrates Sofyan Yoman Mengguncang NKRI

Doa dan harapan saya, bahwa tulisan  pendek ini membuka perspektif baru bagi para pembaca tentang status politik Papua dalam wilayah Indonesia.

Selamat membaca. Tuhan memberkati.

Ita Wakhu Purom,  13 November  2022

Penulis:

  1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
  2. Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
  3. Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC)
  4. Anggota Baptist World Alliance (BWA).

NO HP/WA: 08128888712 dan HP: 08124888458

Share :

Baca Juga

Moderator Dewan Gereja Papua (Wpcc) Pdt. Dr Benny Giay

Opinion

‘INDONESIA BELUM MENGINDONESIAKAN PAPUA,WALAUPUN INDONESIA SUDAH MERDEKA 74 TAHUN’: GUB PROV. PAPUA’, LE.

Opinion

𝗣roses 𝗠ediasi 𝗧ahap 𝗞e 𝗧iga 𝗧erkait 𝗗engan 𝗞asus 𝗞erusuhan Wamena, 23 𝗙ebruari 2023

Opinion

Anjing menggonggong di belakang, saudagar (ULMWP) terus melaju dengan inovasi dan kreativitasnya
normshedpapua

Kisah Inspiratif

KISAH SINGKAT ROHINGYA DARI BANGLADESH KE RAKHINE AKHIRNYA DIRELOKASI KE PULAU BHASAN CHAR

Opinion

Beberapa Orang Asli Papua Hidup Dalam Kesadaran Palsu Dan Kelumpuhan Daya Kritis Untuk Menerobos Jantung Atau Rahasia Dalam Setiap Pergerakan Bangsa Kolonial Modern Indonesia
Mr. Theo Hesegem

Opinion

Pemerintah Jakarta Sering Gagal, Melibatkan Orang-Orang Pro Terhadap Papua Merdeka Atau Orang-Orang Pejuang Perdamaian Dan Keadilan
pdt-socratez-sofyan-yoman

Opinion

Kisah Nyata: Saya Tabrak Mobil Ibu Azni Nurul, KATA “DAMAI” ITU BUKAN KATA-KATA
Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.

Jakarta

KETIKA MENYEBUT NAMA PENDETA SOCRATES SOFYAN YOMAN, MAKA INGATAN ORONG HANYA DUA; IA SEORANG PENDETA & JUGA PENULIS ASAL PAPUA YANG UNIK