Home / Preaching

Wednesday, 13 October 2021 - 10:12 WIB

Wajah Gereja Baptis: Siapa Itu Gereja Baptis? Apa Itu Gereja Baptis? Refleksi Iman Dalam Rangka 65 Tahun Gereja Baptis Di Tanah Papua 28 Oktober 1965-28 Oktober 2021.

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Dr. Socratez Sofyan Yoman, MA

Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua. Dr. Socratez Sofyan Yoman, MA

WAJAH GEREJA BAPTIS: SIAPA ITU GEREJA BAPTIS? APA ITU GEREJA BAPTIS? REFLEKSI IMAN DALAM RANGKA 65 TAHUN GEREJA BAPTIS DI TANAH PAPUA 28 OKTOBER 1965-28 OKTOBER 2021.

TEMA:  APA ITU INJIL?

Dalam rangka merayakan Hari Injil dalam tubuh Gereja Baptis di Tanah Papua yang ke-65 sejak 28 Oktober 1965-28 Oktober 2021, saya sebagai  Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGBWP) menulis refleksi iman  dalam meresponi pemeliharaan Tuhan Yesus Kristus selama 65 tahun ini, maka saya mengambil tema: Apa Itu Injil?

Orang Kristen, terutama para Penginjil dan pengkhotbah, termasuk orang-orang Baptis dengan semangat menyapaikan berita Injil dimana-mana. Pengutusan Injil dilakukan gereja-gereja Tuhan sepajang sejarah sesuai dengan Amanat Agung Yesus Kristus.

Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Matius 28:18-20).

Matius menarasikan Perintah Agung Yesus dengan sempurna. Orang-orang percaya Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan kerinduan hati dan pergumulan iman melaksanakan dan mendukung pelaksanaan Amanat Agung ini. Pelaksanaan Perintah Agung ini disebut pemberitaan Injil.

Jadi, apa itu Injil?

Orang-orang percaya dan beriman kepada Yesus Kristus menyatakan bahwa Injil ialah Kabar Baik, Kabar Damai, Kabar Kebenaran, Kabar Sukacita, Kabar yang membebaskan, Kabar Keselamatan, Kabar yang memberikan jaminan kepatian pengharapan hidup kekal bagi seluruh umat manusia. Kabar baik yang membebaskan manusia  dari belenggu kuasa Iblis dan dosa. Ini jabawan yang benar, ya dan amin.

Tetapi, apa itu Injil?

Rasul Paulus mengatakan: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah, Injil menyelamatkan umat manusia, Injil menyatakan kebenaran Allah…” (Roma 1:16-17).

Ya, amin dan benar bahwa Injil adalah kekuatan Allah, Injil menyelamatkan umat manusia dari belenggu kuasa Iblis dan dosa, dan menyatakan kebenaran Allah.

Tetapi, apa itu Injil?

Rasul Paulus juga menegaskan komitmen imannya dan mengingatkan kepada kita semua. “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” (1 Korintus 9:16).

Ya, kami setuju dan seiman dengan rasul Paulus, bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa.

Tetapi, apa itu Injil?

Rasul Paulus dari penjara di Roma menulis surat kepada Jemaat di Filipi dan kepada kita saat ini.

“Memang sudah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil” (Filipi 1:7).

Apa itu Berita Injil maka rasul Paulus membela dan meneguhkan Berita Injil?

Rasul Paulus menegaskan imannya kepada Injil. ” Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil” (Fil. 1:12)

Apa itu Injil sehingga rasul Paulus dipenjarakan dan ia mengatakan pemenjaraannya terjadi kemajuan Injil?

Rasul Paulus memberikan jawaban pertanyaan-pertanyaan “Apa Itu Injil?”

“…sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain bahwa aku dipenjarakan karena Kristus” (Fil. 1:12b).

Rasul Paulus mengajarkan kepada kita bahwa Injil itu berita baik, kabar sukacita, kabar damai yang mendamaikan Allah dengan manusia, damai antara manusia dengan sesamanya dan yang mendamaikan manusia dengan alam, kabar yang menyelamatkan, kabar yang membebaskan, kabar yang memberikan pengharapan jaminan kepastian hidup kekal bagi orang-orang beriman dan percaya kepada Injil itu.

Kabar yang mengangkat martabat manusia. Kabar yang membuat setiap manusia memiliki kehormatan dan harga diri. Kabar yang meruntuhkan tembok-tembok permusuhan. Kabar yang membawa perubahan kehidupan sosial. Kabar yang membuat kehidupan politik stabil dan tertib. Kabar yang membawa pertobatan, pembaharuan, perubahan dan kelahiran baru. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” ( 2 Korintus 5:17).

Rasul Paulus menyampaikan kepada gereja di Korintus dan kepada kita sekarang.

BACA JUGA  𝗣roses 𝗠ediasi 𝗧ahap 𝗞e 𝗧iga 𝗧erkait 𝗗engan 𝗞asus 𝗞erusuhan Wamena, 23 𝗙ebruari 2023

“Dan sekarang saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan-kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” ( 1 Korintus 15:1-4).

Ijinkan saya mengulang kembali apa yang diyakini Rasul Paulus: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah, Injil menyelamatkan umat manusia, Injil menyatakan kebenaran Allah…” (Roma 1:16-17).

Apa Injil yang dipercayai rasul Paulus sebagai kekuatan Allah, Injil itu menyelamatkan umat manusia dari belenggu kuasa Iblis dan dosa, Injil itu menyatakan kebenaran Allah?

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus dan saya kasihi, dalam renungan dan refleksi iman ini, saya mau sampaikan, bahwa INJIL ialah berita tentang: KELAHIRAN, KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.

Rasul Paulus merumuskan kabar baik dan sukacita besar ini.

“Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu telah dinjanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma 1:1-4).

INJIL ialah berita/kabar gembira, Injil adalah kekuatan Allah, Injil menyelamatkan dan Injil menyatakan kebenaran Allah melalui Kelahiran, Kematian, Kebangkitan Yesus Kristus.

Karena esensi Injil sudah jelas, maka pertanyaan kita ialah bagaimana Gereja menyatakan Injil dalam realitas kehidupan umat Tuhan di Tanah West Papua dari Sorong-Merauke?

Pesan Salib sangat jelas bagi Gereja Tuhan di bumi ini. Pesan Injil sangat tegas bagi orang-orang kudus dan imamat yang rajani di dunia ini. Pesan Yesus kepada Rasul Simon Petrus dan kita semua sangat terang. “Gembalakanlah domba-domba-Ku dengan dasar kasih” (Yohanes 21:15-19).

Karena, ” Pencuri datang untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10).

Gereja harus hadir dalam dunia realitas. Gereja tidak boleh berada di balik mimbar dan menghibur diri dengan ayat-ayat Alkitab. Karena Injil bukan khotbah. Injil bukan juga teori. Injil bukan bermeditasi. Injil itu nyata. Injil itu hadir di tengah-tengah realitas hidup umat manusia melalui Kelahiran Yesus, Kematian Yesus dan Kebangkitan-Nya.

Gereja tidak boleh membiarkan mereka umat Tuhan di Tanah Papua ini diperlakukan tidak adil, tidak manusiawi atas nama keamanan dan kepentingan nasional. Gereja harus berpihak kepada umat Tuhan untuk menggembalakan dan melindungi mereka dengan Injil adalah kekuatan Allah.

Gereja tidak boleh berada di wilayah abu-abu dan menonton serta tidak boleh acuh tak acuh ketika umat Tuhan di tanah ini dibantai seperti hewan dan binatang dengan stigma OPM, Separatis, Makar dan KKSB. Kekejaman dan cara-cara kriminal yang dilakukan aparat keamanan TNI-Polri atas nama keamanan nasional harus dilawan dan dihentikan. Karena integritas manusia lebih penting daripada kepentingan nasional. Karena manusia adalah gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26).

Amanat Yesus sudah jelas untuk Gereja-Nya yang mewartakanb Injil untuk bertindak. Gereja tidak boleh berada di zona atau wilayah netral karena Yesus tidak pernah mengajarkan Gereja untuk berdiri netral. Gereja diutus untuk benar-benar menjadi garam dan terang dunia dalam sikap dan langkah untuk seluruh umat manusia sebagai gereja itu sendiri. Yesus tidak pernah hadir sebagai Pribadi yang netral, tapi Ia hadir untuk menentang kuasa Iblis, kuasa dosa, kegelapan, ketidakadilan, ketidakbenaran, ketidakjujuran dan kejahatan. Yesus hadir ditengah-tengah umat yang teraniaya dan tertindas dan berpihak kepada mereka yang berjuang untuk keadilan, perdamaian dan martabat manusia.

Gereja dengan kekuatan Injil harus berdiri kuat, kokoh dan teguh  tanpa takut dan gentar dalam kebenaran Injil  Yesus Kristus untuk menentang kejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh penguasa pemerintah Indonesia yang menyebabkan manusia mengalami penderitaan. Khususnya, penderitaan panjang dalam sejarah bagi umat Tuhan di Tanah Papua, termasuk di dalamnya warga Baptis.

BACA JUGA  Penyelesaian Akar Masalah Papua Dengan Solusi MiliterĀ GagalĀ Dan Memperpanjang Kejahatan Negara Dan Penderitaan Penduduk Orang Asli Papua

Gereja Baptis harus berdiri teguh untuk menentang Kolonialisme, Kapitalisme, Militerisme, Rasisme, Fasisme, Ketidakadilan, pelanggaran berat HAM, pemusnahan etnis Papua dan sejarah penggabungan Papua ke dalam Indonesia melalui Pepera 1969 yang tidak benar, tidak jujur yang dimenangkan oleh militer waktu itu.

Gereja Baptis bersama-bersama umat Tuhan di Tanah Papua harus berjuang untuk keadilan, kedamaian, martabat kemanusiaan, kesamaan derajat, menegakkan kebenaran, sebarkan kasih yang bersumber dari Allah, mendukung dalam doa perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat dan bangsa Papua melalui wadah ULMWP, KNPB, dan TPN-PB.

Gereja Baptis harus mendukung perjuangan penentuan nasib senidiri atau Papua Merdeka, karena perjuangan ini dilakukan oleh warga gereja dan Papua Merdeka tidak dilarang Tuhan, tidak dilarang Injil Yesus Kristus, tidak dilarang dalam Alkitab, tidak dilarang oleh orang Kristen dan tidak dilarang oleh warga Baptis.

Tetapi, yang dilarang Tuhan, Injil Yesus Kristus, Alkitab, orang Kristen dan orang Baptis ialah JANGAN MEMBUNUH DAN JANGAN MENCURI (Keluaran 20:13,14).

Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno memberikan kesimpulan yang akurat dan tepat tentang keadaan rakyat Papua yang sangat buruk selama ini dalam bukunya: Kebangsaan, Demokrasi, Pluralisme (2015, hal. 255, 257).

“…Ada kesan bahwa orang-orang Papua mendapat perlakuan seakan-akan mereka belum diakui sebagai manusia….Situasi di Papua adalah buruk, tidak normal, tidak beradab, dan memalukan, karena itu tertutup bagi media asing. Papua adalah luka membusuk di tubuh bangsa Indonesia.” (hal. 255).

“…kita akan ditelanjangi di depan dunia beradab sebagai bangsa biadab, bangsa pembunuh orang-orang Papua, meski tidak dipakai senjata tajam.” (hal. 257).

Dalam keyakinan iman ini, saya sangat sependapat dengan pernyataan iman Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo sebagai seorang Gembala dan pemimpin rohani di Timor Leste.

“…dalam realita kalau sudah menyangkut pribadi manusia, walaupun dengan alasan keamanan nasional, Gereja akan memihak pada person. Karena pribadi manusia harganya lebih tinggi daripada keamanan negara atau kepentingan nasional.” (Sumber: Voice of the Voiceless: Frans Sihol Siagian dan Peter Tukan, 1997: hal. 127).

Ada tiga pertanyaan penting yang perlu direnungkan dan direfleksikan bagi seluruh warga Baptis sebagai berikut:

  1. Injil apa yang warga Baptis percaya dan miliki? 
  2. Apakah benar warga Baptis percaya dan miliki Injil tentang Kelahiran, Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus?
  3. Walaupun 65 tahun, Injil adalah kekuatan Allah hadir di tengah-tengah warga Baptis, tapi mengapa warga Baptis dan orang asli Papua masih berada dalam penjara kejahatan dan kekerasan Kolonialisme, Kapitalisme, Militerisme, Rasisme, Fasisme, Ketidakadilan, pelanggaran berat HAM, pemusnahan etnis Papua dan sejarah penggabungan Papua ke dalam Indonesia melalui Pepera 1969 yang tidak benar, tidak jujur yang dimenangkan oleh militer waktu itu?

Kesimpulan

Warga Baptis percaya, beriman dan memegang teguh dan berdiri kokoh bahwa berita Injil adalah kekuatan Allah yaitu berita tentang Kelahiran Yesus, Kematian Yesus dan Kebangkitan Yesus (Roma 1:1-5). Jadi, Kelahiran, Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus disebut Injil.

Warga Baptis percaya dan memegang teguh dan berdiri kokoh pada prinsip Baptis bahwa gereja Baptis ada keterpisahan antara Negara dengan Gereja Baptis. Artinya Gereja Baptis terpisah dengan Negara.

Warga Baptis adalah otonom, mandiri, independen dan merdeka dalam teologi, daya dan dana dan  berdiri di atas otoritas Alkitab dan prinsip-prinsip Baptis.

Gereja Baptis percaya dan berdiri kokoh dengan Injil adalah kekuatan Allah, Gereja Baptis berdiri dengan keyakinan keterpisahan antara Gereja Baptis dan Negara, Gereja Baptis adalah otonom dan mandiri dalam teologi, daya dan dana dan berdiri atas otoritas Alkitab, maka Gereja Baptis menentang dengan keras tentang kejahatan dan kekerasan Kolonialisme, Kapitalisme, Militerisme, Rasisme, Fasisme, Ketidakadilan, pelanggaran berat HAM, pemusnahan etnis Papua dan sejarah penggabungan Papua ke dalam Indonesia melalui Pepera 1969 yang tidak benar, tidak jujur yang dimenangkan oleh militer.

Doa dan harapan saya, melalui renungan dan refleksi ini, para pembaca mendapat pencerahan dan pemahaman yang benar arti dan makna yang terkandung dalam kata: “Injil.”

Selamat Merayakan HUT Injil ke-65 pada 28 Oktober 1965-28 Oktober 2021. Tuhan memberkati kita semua.

Ita Wakhu Purom, Rabu, 13 Oktober 2021

Gembala Dr. Socratez S.Yoman,

Presiden Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua.

Nomor kontak : 08124888458/HP/WA

Share :

Baca Juga

Preaching

Kemiskinan Dan Kemelaratan Orang Asli PapuaĀ  Di Atas Kekayaan Sumber Daya Alam Dan LautĀ  Yang Melimpah
pdt-socratez-sofyan-yoman

Preaching

Perbudakan Perempuan Sepanjang Sejarah Dalam Gereja Yang Belum Ada Solusi Dari Para Teolog, Pendeta, Gembala Dan Pastor

Preaching

Gereja-Gereja Di Tanah Papua Menghadapi Kekuasaan Pemerintah Indonesia Yang Rasis, Fasis, Otoriter, Totaliter Dan Militeristik Selama 61 Tahun Sejak 19 Desember 1961
pdt-socratez-sofyan-yoman

Preaching

Refleksi Teologis Hawa Perempuan Luar Biasa Yang Berjuang Di Taman EdenĀ  (Kej. 3:2,3)
Foto Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.

Preaching

TEMA: SESUNGGUHNYA TNI/POLRI BERWATAK TERORIS DI TANAH PAPUA
pdt-socratez-sofyan-yoman

Preaching

ABRAHAM, LAZARUS, ORANG KAYA,Ā DAN TIGA ORANG MAJUS
Dr. Socratez Sofyan Yoman, MA

Preaching

KAMI BUKAN KKB, SEPARATIS, MAKAR. KAMI MANUSIA PUNYA MARTABAT DAN PEMILIK TANAH MELANESIA
SEKOLAH SEMINARI BAPTIS PAPUA

Preaching

KEBENARAN TIDAK PERLU DIBELA, KEBENARAN MEMBELA DIRINYA SENDIRI